Minggu, 09 Februari 2014

KARYA ILMIAH BUDIDAYA JABON


BUDIDAYA JABON

KARYA ILMIAH


OLEH
NUR ROHIM
NISN: 9958931559

 













SMA NEGERI 1 LEMPUING JAYA
TAHUN AJARAN 2012/2013

BUDIDAYA JABON
KARYA ILMIAH



Diajukan kepada
SMA NEGERI 1 LEMPUING JAYA
Untuk Memenuhi Nilai Praktek
Bahasa Indonesia Semester Genap




Oleh :
NUR ROHIM
NISN: 9958931559





SMA NEGERI 1 LEMPUING JAYA
TAHUN AJARAN 2012/2013

Karya Ilmiah Oleh Nur Rohim Ini Telah Diperiksa Dan Disyahkan.



Lubuk Seberuk, Juni 2013
Pembimbing



Ayu Noviana, S.Pd
















Karya ilmiah oleh Nur Rohim ini telah disetujui dan disyahkan.


Lubuk Seberuk, juni 2013
Pembimbing



Ayu noviana, S.Pd




Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru bahasa Indonesia




Drs. Harmen
NIP. 19640315 199002 100 1




Ayu Noviana, S.Pd









MOTTO:
Mengutamakan Ilmu dari pada harta, karna ilmu menjaga kita sedangkan harta kita yang menjaga.
Tidak mau menyakiti dan disakiti.
Disiplin adalah nafasku.

Dipersembahkan :
( ALLAH SWT ) Terima Kasih Banyak Atas Berkat Rahmat Dan izinnya Lah Saya Dapat Menyelesaikan Karya Ilmiah Ini .
( ORANG TUA ) Terima Kasih Banyak Untuk Orang Tua Saya Atas Doa, Motivasi, Dan Dukungannya .
( GURU ) Terima Kasih Banyak Atas Bimbingan Dan Arahan Bapak Dan  Ibu Guru Yang Telah Membimbing Saya Menyelesaikan Karya Ilmiah Ini .
( Wikipedia) Terima Kasih Banyak Karena Telah Menyediakan Berbagai Informasi Yang Saya Butuhkan .
( Teman-Teman) Terima Kasih Banyak Atas Bantuan Dan Motivasi Yang Telah Diberikan Kepada Saya Hingga Terselesaikan Karya Ilmiah Ini .












ABSTRAK

Rohim,Nur  2013 “Budidaya Jabon” Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
SMA Negeri 1 Lempuing Jaya.
Pembimbing : Ayu Noviana, S.Pd


Kata Kunci : Budidaya Jabon

Karya Ilmiah Ini Menganalisa Beberapa Masalah Pada Tanaman jabon Terutama Masalah “BUDIDAYA JABON ”. Rumusan Masalah (1)   Klasifikasi dan Asal Muasal Tanaman Jabon. (2) Langkah-langkah dan Proses Penanaman.  Tujuan Karya Ilmiah Ini Antara Lain : (1)Mengetahui Sisi Ekonomis dan Kelebihan Kayu Jabon . (2) Mengetahui Penyakit Pada Tanaman Jabon . Saat ini Jabon diakui sebagai salah satu tanaman kayu yang memiliki nilai ekonomis sangat tinggi lantaran bisa dijadikan sebagai bahan baku berbagai produk kebutuhan sehari-hari.












KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas semua rahmatnya yang telah dilimpahkan kepada saya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah ini dengan sebaik mungkin. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah karya ilmiah yang membahas tentang “BUDIDAYA JABON”.

            Semoga dengan diselesaikan karya ilmiah ini penulis harapkan dapat membantu dan menambah pengetahuan bagi teman-teman sekalian dan bagi siapa saja yang mempelajarinya , bilamana terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penyusunannya, saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya kepada pembaca semua dan kepada Allah saya mohon maaf . dengan ini tidak lupa saya mengucapkan terima kasih .




Lubuk seberuk, juni 2013

               Penulis



                  NR









DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………i
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………ii
MOTTO………………………………………………………………………iii
ABSTRAK…………………………………………………………………...iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………….v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………vi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………1
1.1  Latar Belakang……………………………………………………………1
1.2  Rumusan Masalah………………………………………………………...1
1.3  Metode Penelitian………………………………………………………...1
1.4  Tujuan Penelitian…………………………………………………………1
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………….2
2.1 Klasifikasi dan Asal Muasal Tanaman Jabon……………………………2
2.2 Mempunyai Banyak Nama Yang Berbeda Di Setiap Daerah……………3
2.3 Tingkat Pertumbuhan Yang Cepat……………………………………….3
BAB III METODE PENGUMPULAN DAN TUJUAN…………………….4
3.1 Pengertian Pengumpulan Data…………………………………………...4
3.2 Klasifikasi dan Asal Muasal Tanaman Jabon    ………………………….4
3.3 Langkah-Langkah dan Proses Penanaman……………………………….5
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH……………………………………..6
4.1 Sisi Ekonomis Dan Kelebihan Kayu Jabon………………………………6
4.1.1 Tingkat Pertumbuhannya Sangat Cepat dan Cepat Dipanen…………..6
4.1.2 Kayunya Mempunyai Berbagai Kelebihan…………………………….6
4.1.3 Kayunya Cocok Untuk Elemen Kontruksi Ringan…………………….6
4.1.4 Sangat Bagus Untuk Bahan Baku Pulp………………………………...7
4.1.5 Sangat Bagus Untuk Bahan Bakuu Plywood Atau Kayu Lapis………..7
4.2 Penyemprotan Pestisida…………………………………………..............7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………..8
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………….8
5.2 Saran……………………………………………………………………...8
Daftar Pustaka………………………………………………………………9





















BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas (1) Latar Belakang. (2) Perumusan Masalah. (3) Metode Penelitian. (4) Tujuan Penelitian

1.1 Latar Belakang Masalah
Dari berbagai macam jenis kayu yang ada di indonesia,saat ini jabon atau antocphalus cadamba menjadi salah satu jenis tanaman yang paling diminati para pelaku bisnis budi daya kayu perkebunan dan mulai dilirik banyak orang sebagai salah satu agribisnis yang sangat menjanjikan.
Selain itu,prospek dan permintaan pasar akan kayu jabon pun sangat tinggi lantaran kayu ini bisa di manfaatkan sebagai bahan baku untuk berbagai keperluan.
Dengan berbagai daya tarik bisnis yang ada di atas ,tidaklah mengherankan bila saat ini ada banyak orang yang mencoba untuk ikut terjun atau memulai menjalankan agribisnis budidaya jabon ini.
1.2 Perumusan Masalah    
1.      Sisi ekonomis dan kelebihan kayu jabon.
2.      Penyemprotan pestisida.

1.3 Metode Penelitian
1.      Pengumpulan data
1.4 Tujuan Penelitian
1.      Klasifikasi dan asal muasal tanaman jabon
2.      Langkah-langkah dan proses penanaman




1
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas:(1)Klasifikasi dan Asal Muasal Tanaman Jabon.(2)Mempunyai Banyak Nama Yang Berbeda di Setiap Daerah.

2.1 Klasifikasi dan Asal Muasal Tanaman Jabon
klasifikasi tanaman jabon adalah sebagai berikut.
Kingdom:Plentae
Subkingdom:Tracheobionta(tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi:spermathophyta(tumbuhan yang menghasilkan biji)
Divisi:Magnoliophyta(tumbuhan berbunga)
Kelas:Dicotyledoneae(tumbuhan berkeping dua)
Ordo:Rubiales
Famili:Rubiaceae(suku kopi-kopian)
Genus:Anthocephalus
Spesies:Anthochephalus cadamba
Jabon berasal dari daerah beriklim tropis seperti indonesia,malaysia,vietnam,dan filipina.jabon juga di temukan di Sri Langka, India, Nepal, Laos, Myanmar, Thailand, Papua Nugini,dan Cina.tanaman ini kemudian di bawa keluar habitatnya dan di tanam di Afrika Selatan, Puerto Rico, Suriname, Taiwan, Venezuela, dan negara subtropis lainnya.Di Indonesia, jabon tersebar secara alami di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Pada tahun 1930, jabon kemudian di budi dayakan di pulau Jawa yang kemudian tumbuh subur hingga saat ini.



2
Saat ini, Jabon yang di tanam di Indonesia di bedakan menjadi dua jenis yaitu jabon merah dan jabon putih. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat pada bagian pucuk daunnya berbulu, sedangkan jabon putih berpucuk hijau dan permukaan daunnya tidak berbulu. Jabon merah warna kulitnya lebih kecoklatan, sedangkan jabon putih lebih mendekati krem. Dari pengalaman beberapa para petani jabon, jabon merah di tengarai tingkat pertumbuhannya lebih cepat kebanding jabon putih.
2.2 Mempunyai Banyak Nama Yang Berbeda di Setiap Daerah
Jabon (Antocephalus cadamba) merupakan salah satu tanaman hutan industri yang mempunyai banyak nama berbeda di setiap daerah tempat tumbuhnya. Sebelumnya, tanaman ini memiliki 3 nama latin yaitu: Nauclea cordata, Nauclea grandiflora, dan Sarcocephalus cordatus. Di berbagai daerah di indonesia, jabon memiliki nama sendiri. Di Jawa disebut jabun, hanaja, kelampeyan. Di Sumatera namanya galupai,harapean, johan, kelempi, kiuna, lampaian, selampaian, serebuniak. Di Kalimantan disebut ilan, kelampaian, taloh, tawa telan, tuak, tuneh. Sedangkan di sulawesi disebut bance, pute, loeraa, pontua, suge mania, pekaung, toa. Di Nusa Tenggara Barat disebut gumpayan, kelapan, mugawe, sencari. Sedangkan di Papua disebut aparabire dan masarambi.

2.3 Tingkat Pertumbuha Yang Cepat
Jabon menjadi salah satu tanaman komersial dan ditanam secara massal sebagai komoditas kehutanan ataupun perkebunan unggulan di berbagai daerah karena mempunyai tingkat pertumbuhan yang sangat cepat (fast growing species). Tanaman ini mempunyai tinggi 3 m per tahun dan tiap tumbuh diameter 7-10 cm per tahun, sehingga dalam kurun waktu 5 tahun sudah bisa dipanen dengan diameter batang rata-rata sekitar 30-40 cm. Namun, ketika umurnya sudah di atas 8 tahun, laju pertumbuhannya relatif melambat, yakni tiap tinggi 2 m/tahun dan tiap tumbuh diameter 3 cm/tahun. Bila dibiarkan tumbuh, tinggi pohon dewasa bisa mencapai 45 meter dengan batang bebas cabang mencapai 30 meter, dan diameter batang mencapai 100-160 cm. 




3
BAB III
METODE PENGUMPULAN DAN TUJUAN
Dalam bab ini dibahas: (1)Pengertian Pengumpulan Data.(2)Klasifikasi dan Asal Muasal Tanaman Jabon.(3)Langkah-Langkah dan Proses Penanaman.

3.1 Pengertian Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data.
3.2 Klasifikasi dan Asal Muasal Tanaman Jabon 
Sekalipun tampilan batang pohonyo mirip dengan kayu sangon,jabon termasuk famili rubiaceae,sedangkan sangaon termasuk dalam famili fabeceae.klasifikasi tanaman jabon adalah sebagai berikut.
Kingdom:Plentae
Subkingdom:Tracheobionta(tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi:spermathophyta(tumbuhan yang menghasilkan biji)
Divisi:Magnoliophyta(tumbuhan berbunga)
Kelas:Dicotyledoneae(tumbuhan berkeping dua)
Ordo:Rubiales
Famili:Rubiaceae(suku kopi-kopian)
Genus:Anthocephalus
Spesies:Anthochephalus cadamba
Jabon berasal dari daerah beriklim tropis seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Jabon juga di temukan di Sri Langka, India, Nepal, Laos, Myanmar, Thailand, Papua Nugini, dan Cina. Tanaman ini kemudian di bawa keluar habitatnya dan di tanam di Afrika Selatan, Puerto Rico, Suriname, Taiwan, Venezuela, dan negara subtropis lainnya.Di Indonesia, jabon tersebar secara alami di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat,dan Papua. Pada tahun 1930,jabon kemudian di budi dayakan di pulau jawa yang kemudian tumbuh subur hingga saat ini.
4
Saat ini,jabon yang di tanam di indonesia di bedakan menjadi dua jenis yaitu jabon merah dan jabon putih.perbedaan antara keduanya bisa dilihat pada bagian pucuk daunnya berbulu,sedangkan jabon putih berpucuk hijau dan permukaan daunnya tidak berbulu.jabon merah warna kulitnyaa lebih kecoklatan,sedangkan jabon putih lebih mendekati krem.dari pengalaman beberapa para petani jabon,jabon merah di tengarai tingkat pertumbuhannya lebih cepat kebanding jabon putih.

3.3 Langkah-Langkah dan Proses Penanaman
1.      Sebelum dimasukan bibit tanaman, ke dalam lubang tanam dimasukan pupuk kandang ataukompos yang dicampur dengan pupuk buatan(sebagai contohnya pupuk TSP,atau pupuk majemuk seperti NPK dengan dosis 1-2 senndok makan per lubang tanaman),hingga setinggi 20 cm dari dasar lubang. Campuran pupuk kandang dan pupuk buatan tersebut diendapkan antara satu hingga dua minggu sebelum bibit tanaman dimasukan ke dalamnya.
2.      Ambil bibit yang telah dipersiapkan,sobek kantong polybag-nya dengan tangan atau pisau,tapi tidak perlu membuang bagian tanah tempat bibit tersebut tumbuh.
3.      Masukan bibit kedalam lubang tanam,di mana akar lubang mencapai dasar lubang.setelah itu,lubang tanam ditutup dengan menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang hingga kedalaman 5-10 cm dari permukaan tanah,sehingga lubang tanaman tidak tertutup semuanya.lubang tanam yang tersisa sekitar 5-10 cm tersebut nanntinya akan digunakan sebagai kantong air bila mana di lakukan penyiraman atau ketika terkena air hujan.pada tanah yang kurang bagus semisal bekas area tamban,bila perlu tanah penutup lubang tanam didatangkan dari tempat lain (dengan menggunakan tanah yang lebih subur)sekedar untuk memacu pertumbuhan awal jabon.
4.      Pasang penopang batang tanaman yang bisa dibuat daei bilah bambu yang di tancapkan pada tanah di dekat batang tanaman
5.      Sirami bibit jabon dengan air secukupnya agar akarnya tidak goyah dan cepat beradaptasi dengan media tanam yang baru.

.

5
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
Dalam bab ini dibahas(1)Sisi Ekonomis dan Kelebihan Kayu Jabon.(2)Penyemprotan Pestisida.

4.1 Sisi Ekonomis dan Kelebihan Kayu Jabon

4.1.1     Tinkat pertumbuhannya sangat cepat dan cepat di panen
Dibandingkan dengan jenis-jenis kayu yang lain,kayu jabon merupakan jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan cepat dipanen.pohon jabon sudah bisa dipanen ketika umurnya baru 5 tahun dengan diameter batang sekitar 10 m, dan produksi kayu mencapai 240 M3/ha. Bahkan untuk bahan baku pulp dalam industri kertas, jabon sudah bisa dipanen ketika baru berumur 3 tahun.Sebagai perbandingan saja, pohon jati baru akan ditebang ketika usianya mencapai 25/35 tahun.Itu artinya, waktu yang dibutuhkan untuk memanen pohon jabon kurangg dari seperlima waktu untuk memanen pohon jati.
 4.1.2     Kayunya mempunyai berbagai kelebihan
Kelebihan kayu jabon antara lain tidak mudah rusak dimakan serangga, mudah dikeringkan,permukaan kayu halus,mudah dipaku maupun dibor,dan juga tingkat susut kayu bila dikeringkan termasuk rendah. Selain daya tumbuhnya yang sangat cepat,tingkat kelurusan batangnya  juga tinggi,batangnya silinder,dan cabang yang ada pada masa pertumbuhan akan rontok dengan sendirinya ketika pohon meninggi. Warna kayunya putih agak kekuningan dan seratnya lebih halus. Dengan segala kelebihan tersebut,kayu jabon bisa digunakan untuk bahan baku berbagai produk kebutuhan sehari-hari mulai dari kerangka mebel/furnitur,kayu lapis, batang .korek api,alas sepatu,papan,bubur kertas,pensil,papan pertikel,dan lain-lain.
4.1.3     Kayunya cocok untuk elemen konstruksi ringan
Dengan tingkat kepadatan kayunya yang rendah, yakni 0,47 g/cm3 pada kadar air 15% maka kayu jabon tidak kuat menahan beban berat sehingga tidak cocok digunakan sebagai penyangga dalam kontruksi bangunan berat. Namun, kayu jabon justru diburu karena cocok digunakan untuk elemen konstruksi ringan seperti rusuk pada atap dan daun jendela, hingga kerangka mebel.
6
4.1.4     Sangat bagus untuk bahan baku pulp
Karena bobot jenis kayunya rendah yakni 0,42, kayu jabon justru sangat bagus untuk bahan baku pulp. Sebagai catatan, kayu yang cocok sebagai bahan baku pulp adalah kayu yang memiliki bobot jenis pada kisaran 0.3-0,8. Kayu dengan bobot jenis rendah menghasilkan rendemen pulp tinggi. Dengan bobot jenis 0,42, jabon cocok sebagai bahan baku pulp.
Apalagi kandungan selulosanya tinggi: 52,40% dengan panjang serat medium. Sebagai catatan, semakin tinggi kadar selulosa dan semakin panjang seratnya, maka akan bagus sebagai bahan baku pulp. Untuk bahan baku pulp, jabon sudah dipanen pada umur 4-5 tahun setelah tanam.
4.1.5     Sangat bagus untuk bahan baku plywood atau kayu lapis
Kayu yang layak sebagai bahan baku kayu lapis adalah apabila bentuk batangnya silindris, tinggi batang bebas cabang minimal 5 meter, diameter batang minimal 15 cm, arah serat lurus, dan kerapatan kayu alias bobot jenis 0,4-0,7 g/cm3.
Syarat lainnya adalah batang kayu mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, dan bebas cacat mata kayu. Kebetulan sekali, kayu jabon memenuhi semua kriteria tersebut.

4.2 Penyemprotan pestisida
Untuk menanggulangi serangan hama dan penyakit, jabon harus di semprot dengan pestisida secara aktif per 1 atau 2 minggu sekali terutama dalam 2-4 bulan pertama penanaman, di mana daun jabon masih sangat sedikit. Di atas umur tersebut, tanaman jabon sudah mempunyai daun banyak sehingga penyemprotan pestisida tak perlu lagi dilakukan sebab tanaman sudah tinggi sehingga sulit untuk dilakukan penyemprotan. Selain itu, pada umur tersebut daun jabon tak akan habis dimakan hama-sebagai contoh ulat daun-sehingga cukup untuk mencukupi proses pertumbuhannya.





7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Ya, itulah segudang keistimewaan dari jabon yang sangat menggiurkan. Dengan semua keistimewaan jabon yang juga belum disebutkan, berbudidaya jabon merupakan pilihan tepat dalam berinvestasi. Tidak hanya menghasilkan banyak keuntungan, anda juga dapat membantu menjaga keseimbangan alam, karena panen jabon tidak sama dengan menebang pohon. Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah berbudidaya jabon.selamat berinvestasi dengan cepat memanen jabon.

5.2 Saran
Ø  Belajar adalah proses dimana orang tidak paham menjadi paham. Jika ingin memahami suatu hal, maka kuncinya adalah belajar.
Ø  Kepada siswa-siswi SMA N 1 LEMPUING JAYA tingkatkanlah dan tanamkanlah rasa semangat belajar untuk meraih cita-cita agar mampu bersaing dalam hal apapun di Era-Globalisasi ini.











8
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Departemen Kehutanan. 1994. Pedoman Teknis Penanaman  Jenis-jenis Kayu Komersial.
Bowyer, J.L., R. Shmulsky & J.G. Haygreen. 2003. Forest Product and Wood Science: An Introduction. 4th ed. Iowa: Iowa State Press.
Departemen Kehutanan RI. 1986. Sejarah Kehutanan Indonesia II-III.
Departemen Kehutanan. 2009. Statistik Kehutanan Indonesia Tahun 2008. Jakarta.
Dumanauw, J.F. 1990. Mengenal Kayu. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Heyne, K. 1988. Tumbuhann Berguna Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.
Martawijaya, A., dkk., 1981. Atlas Kayu Indonesia, Jilid. Dephut, Balitbang Kehutanan, Bogor.
Pandit, I.K.N dan H. Ramdan. 2002. Anatomi Kayu: Pengantar Sifat Kayu Sebagai Bahan Bangunan. Bogor: Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB.
Pratiwi.”Prospek Pohon Jabon Untuk Pengembangan Hutan Tanaman”,       Buletin Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Vol. 4 No. 1.’ Tahun 2003. Balitbang Kehutanan, Dephut, Jakarta: 2003.
Redaksi Trubus. 2010. Jabon Jagoan Kayu Produktif, My Potential Business. Jakarta: Trubus Swada.








9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar