BUDIDAYA
JABON
KARYA
ILMIAH
OLEH
NUR ROHIM
NISN: 9958931559
SMA
NEGERI 1 LEMPUING JAYA
TAHUN AJARAN 2012/2013
BUDIDAYA
JABON
KARYA ILMIAH
Diajukan kepada
SMA NEGERI 1 LEMPUING JAYA
Untuk Memenuhi Nilai Praktek
Bahasa Indonesia Semester Genap
SMA NEGERI 1 LEMPUING JAYA
Untuk Memenuhi Nilai Praktek
Bahasa Indonesia Semester Genap
Oleh
:
NUR ROHIM
NISN: 9958931559
SMA
NEGERI 1 LEMPUING JAYA
TAHUN AJARAN 2012/2013
Karya Ilmiah Oleh Nur Rohim Ini Telah Diperiksa Dan Disyahkan.
Lubuk Seberuk, Juni 2013
Pembimbing
Pembimbing
Ayu Noviana, S.Pd
Karya ilmiah
oleh Nur Rohim ini telah disetujui dan disyahkan.
Lubuk
Seberuk, juni 2013
Pembimbing
Ayu
noviana, S.Pd
Mengetahui
Kepala Sekolah |
Guru bahasa Indonesia
|
Drs. Harmen
NIP. 19640315 199002 100 1
|
Ayu Noviana, S.Pd
|
MOTTO:
Mengutamakan
Ilmu dari pada harta, karna ilmu menjaga kita sedangkan harta kita yang
menjaga.
Tidak
mau menyakiti dan disakiti.
Disiplin
adalah nafasku.
Dipersembahkan
:
(
ALLAH SWT ) Terima Kasih Banyak Atas Berkat Rahmat Dan izinnya Lah Saya Dapat
Menyelesaikan Karya Ilmiah Ini .
(
ORANG TUA ) Terima Kasih Banyak Untuk Orang Tua Saya Atas Doa, Motivasi, Dan
Dukungannya .
(
GURU ) Terima Kasih Banyak Atas Bimbingan Dan Arahan Bapak Dan Ibu Guru Yang Telah Membimbing Saya
Menyelesaikan Karya Ilmiah Ini .
(
Wikipedia) Terima Kasih Banyak Karena Telah Menyediakan Berbagai Informasi Yang
Saya Butuhkan .
(
Teman-Teman) Terima Kasih Banyak Atas Bantuan Dan Motivasi Yang Telah Diberikan
Kepada Saya Hingga Terselesaikan Karya Ilmiah Ini .
ABSTRAK
Rohim,Nur 2013 “Budidaya Jabon” Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA)
SMA
Negeri 1 Lempuing Jaya.
Pembimbing
: Ayu Noviana, S.Pd
Kata Kunci : Budidaya Jabon
Karya
Ilmiah Ini Menganalisa Beberapa Masalah Pada Tanaman jabon Terutama Masalah “BUDIDAYA
JABON ”. Rumusan Masalah (1)
Klasifikasi dan Asal Muasal Tanaman Jabon. (2) Langkah-langkah dan
Proses Penanaman. Tujuan Karya Ilmiah
Ini Antara Lain : (1)Mengetahui Sisi Ekonomis dan Kelebihan Kayu Jabon . (2)
Mengetahui Penyakit Pada Tanaman Jabon . Saat ini Jabon diakui sebagai salah
satu tanaman kayu yang memiliki nilai ekonomis sangat tinggi lantaran bisa
dijadikan sebagai bahan baku berbagai produk kebutuhan sehari-hari.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas semua rahmatnya yang telah
dilimpahkan kepada saya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas karya
ilmiah ini dengan sebaik mungkin. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah
karya ilmiah yang membahas tentang “BUDIDAYA JABON”.
Semoga
dengan diselesaikan karya ilmiah ini penulis harapkan dapat membantu dan
menambah pengetahuan bagi teman-teman sekalian dan bagi siapa saja yang
mempelajarinya , bilamana terdapat kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunannya, saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya kepada pembaca semua dan
kepada Allah saya mohon maaf . dengan ini tidak lupa saya mengucapkan terima
kasih .
Lubuk seberuk, juni 2013
Penulis
|
NR
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………i
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………ii
MOTTO………………………………………………………………………iii
ABSTRAK…………………………………………………………………...iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………….v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………vi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………1
1.1
Latar Belakang……………………………………………………………1
1.2
Rumusan Masalah………………………………………………………...1
1.3
Metode Penelitian………………………………………………………...1
1.4
Tujuan Penelitian…………………………………………………………1
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………….2
2.1 Klasifikasi dan Asal Muasal Tanaman Jabon……………………………2
2.2 Mempunyai Banyak Nama Yang Berbeda Di Setiap
Daerah……………3
2.3
Tingkat Pertumbuhan Yang Cepat……………………………………….3
BAB III METODE PENGUMPULAN
DAN TUJUAN…………………….4
3.1 Pengertian Pengumpulan Data…………………………………………...4
3.2 Klasifikasi dan Asal Muasal Tanaman Jabon ………………………….4
3.3
Langkah-Langkah dan Proses Penanaman……………………………….5
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH……………………………………..6
4.1
Sisi Ekonomis Dan Kelebihan Kayu Jabon………………………………6
4.1.1
Tingkat Pertumbuhannya Sangat Cepat dan Cepat Dipanen…………..6
4.1.2
Kayunya Mempunyai Berbagai Kelebihan…………………………….6
4.1.3 Kayunya Cocok Untuk
Elemen Kontruksi Ringan…………………….6
4.1.4 Sangat Bagus Untuk Bahan Baku Pulp………………………………...7
4.1.5 Sangat Bagus Untuk Bahan Bakuu Plywood Atau Kayu Lapis………..7
4.2 Penyemprotan Pestisida…………………………………………..............7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………..8
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………….8
5.2 Saran……………………………………………………………………...8
Daftar
Pustaka………………………………………………………………9
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas (1)
Latar Belakang. (2) Perumusan Masalah. (3) Metode Penelitian. (4) Tujuan Penelitian
1.1 Latar
Belakang Masalah
Dari
berbagai macam jenis kayu yang ada di indonesia,saat ini jabon atau antocphalus
cadamba menjadi salah satu jenis tanaman yang paling diminati para pelaku
bisnis budi daya kayu perkebunan dan mulai dilirik banyak orang sebagai salah
satu agribisnis yang sangat menjanjikan.
Selain
itu,prospek dan permintaan pasar akan kayu jabon pun sangat tinggi lantaran
kayu ini bisa di manfaatkan sebagai bahan baku untuk berbagai keperluan.
Dengan
berbagai daya tarik bisnis yang ada di atas ,tidaklah mengherankan bila saat
ini ada banyak orang yang mencoba untuk ikut terjun atau memulai menjalankan
agribisnis budidaya jabon ini.
1.2 Perumusan Masalah
1.
Sisi ekonomis dan kelebihan kayu jabon.
2.
Penyemprotan pestisida.
1.3 Metode
Penelitian
1.
Pengumpulan data
1.4 Tujuan
Penelitian
1.
Klasifikasi dan asal muasal tanaman jabon
2.
Langkah-langkah dan proses penanaman
1
BAB
II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas:(1)Klasifikasi dan Asal Muasal
Tanaman Jabon.(2)Mempunyai Banyak Nama Yang Berbeda di Setiap Daerah.
2.1 Klasifikasi dan Asal Muasal Tanaman Jabon
klasifikasi tanaman jabon adalah sebagai berikut.
Kingdom:Plentae
Subkingdom:Tracheobionta(tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi:spermathophyta(tumbuhan yang menghasilkan biji)
Divisi:Magnoliophyta(tumbuhan berbunga)
Kelas:Dicotyledoneae(tumbuhan berkeping dua)
Ordo:Rubiales
Famili:Rubiaceae(suku kopi-kopian)
Genus:Anthocephalus
Spesies:Anthochephalus cadamba
Jabon berasal dari daerah beriklim tropis seperti
indonesia,malaysia,vietnam,dan filipina.jabon juga di temukan di Sri Langka, India,
Nepal, Laos, Myanmar, Thailand, Papua Nugini,dan Cina.tanaman ini kemudian di
bawa keluar habitatnya dan di tanam di Afrika Selatan, Puerto Rico, Suriname, Taiwan,
Venezuela, dan negara subtropis lainnya.Di Indonesia, jabon tersebar secara
alami di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Pada
tahun 1930, jabon kemudian di budi dayakan di pulau Jawa yang kemudian tumbuh
subur hingga saat ini.
2
Saat ini, Jabon yang di tanam di Indonesia di bedakan menjadi dua jenis
yaitu jabon merah dan jabon putih. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat pada
bagian pucuk daunnya berbulu, sedangkan jabon putih berpucuk hijau dan permukaan
daunnya tidak berbulu. Jabon merah warna kulitnya lebih kecoklatan, sedangkan
jabon putih lebih mendekati krem. Dari pengalaman beberapa para petani jabon, jabon
merah di tengarai tingkat pertumbuhannya lebih cepat kebanding jabon putih.
2.2 Mempunyai Banyak Nama Yang Berbeda di Setiap Daerah
Jabon (Antocephalus cadamba)
merupakan salah satu tanaman hutan industri yang mempunyai banyak nama berbeda
di setiap daerah tempat tumbuhnya. Sebelumnya, tanaman ini memiliki 3 nama
latin yaitu: Nauclea cordata, Nauclea grandiflora, dan Sarcocephalus cordatus.
Di berbagai daerah di indonesia, jabon memiliki nama sendiri. Di Jawa disebut
jabun, hanaja, kelampeyan. Di Sumatera namanya galupai,harapean, johan,
kelempi, kiuna, lampaian, selampaian, serebuniak. Di Kalimantan disebut ilan,
kelampaian, taloh, tawa telan, tuak, tuneh. Sedangkan di sulawesi disebut
bance, pute, loeraa, pontua, suge mania, pekaung, toa. Di Nusa Tenggara Barat
disebut gumpayan, kelapan, mugawe, sencari. Sedangkan di Papua disebut aparabire
dan masarambi.
2.3 Tingkat Pertumbuha Yang Cepat
Jabon menjadi salah satu
tanaman komersial dan ditanam secara massal sebagai komoditas kehutanan ataupun
perkebunan unggulan di berbagai daerah karena mempunyai tingkat pertumbuhan
yang sangat cepat (fast growing species).
Tanaman ini mempunyai tinggi 3 m per tahun dan tiap tumbuh diameter 7-10 cm per
tahun, sehingga dalam kurun waktu 5 tahun sudah bisa dipanen dengan diameter
batang rata-rata sekitar 30-40 cm. Namun, ketika umurnya sudah di atas 8 tahun,
laju pertumbuhannya relatif melambat, yakni tiap tinggi 2 m/tahun dan tiap
tumbuh diameter 3 cm/tahun. Bila dibiarkan tumbuh, tinggi pohon dewasa bisa
mencapai 45 meter dengan batang bebas cabang mencapai 30 meter, dan diameter
batang mencapai 100-160 cm.
3
BAB
III
METODE PENGUMPULAN DAN TUJUAN
Dalam bab ini
dibahas: (1)Pengertian Pengumpulan Data.(2)Klasifikasi dan Asal Muasal Tanaman
Jabon.(3)Langkah-Langkah dan Proses Penanaman.
3.1 Pengertian Pengumpulan
Data
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk pengumpulan data.
3.2 Klasifikasi dan Asal Muasal Tanaman Jabon
Sekalipun tampilan batang pohonyo mirip dengan kayu sangon,jabon
termasuk famili rubiaceae,sedangkan sangaon termasuk dalam famili
fabeceae.klasifikasi tanaman jabon adalah sebagai berikut.
Kingdom:Plentae
Subkingdom:Tracheobionta(tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi:spermathophyta(tumbuhan yang menghasilkan biji)
Divisi:Magnoliophyta(tumbuhan berbunga)
Kelas:Dicotyledoneae(tumbuhan berkeping dua)
Ordo:Rubiales
Famili:Rubiaceae(suku kopi-kopian)
Genus:Anthocephalus
Spesies:Anthochephalus cadamba
Jabon
berasal dari daerah beriklim tropis seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Jabon juga di temukan di Sri Langka,
India, Nepal, Laos, Myanmar, Thailand, Papua Nugini, dan Cina. Tanaman ini
kemudian di bawa keluar habitatnya dan di tanam di Afrika Selatan, Puerto Rico,
Suriname, Taiwan, Venezuela, dan negara subtropis lainnya.Di Indonesia, jabon
tersebar secara alami di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara
Barat,dan Papua. Pada tahun 1930,jabon kemudian di budi dayakan di pulau jawa
yang kemudian tumbuh subur hingga saat ini.
4
Saat
ini,jabon yang di tanam di indonesia di bedakan menjadi dua jenis yaitu jabon
merah dan jabon putih.perbedaan antara keduanya bisa dilihat pada bagian pucuk
daunnya berbulu,sedangkan jabon putih berpucuk hijau dan permukaan daunnya
tidak berbulu.jabon merah warna kulitnyaa lebih kecoklatan,sedangkan jabon
putih lebih mendekati krem.dari pengalaman beberapa para petani jabon,jabon
merah di tengarai tingkat pertumbuhannya lebih cepat kebanding jabon putih.
3.3 Langkah-Langkah
dan Proses Penanaman
1. Sebelum dimasukan bibit tanaman, ke dalam lubang tanam
dimasukan pupuk kandang ataukompos yang dicampur dengan pupuk buatan(sebagai
contohnya pupuk TSP,atau pupuk majemuk seperti NPK dengan dosis 1-2 senndok
makan per lubang tanaman),hingga setinggi 20 cm dari dasar lubang. Campuran
pupuk kandang dan pupuk buatan tersebut diendapkan antara satu hingga dua
minggu sebelum bibit tanaman dimasukan ke dalamnya.
2.
Ambil bibit yang
telah dipersiapkan,sobek kantong polybag-nya
dengan tangan atau pisau,tapi tidak perlu membuang bagian tanah tempat bibit
tersebut tumbuh.
3.
Masukan bibit
kedalam lubang tanam,di mana akar lubang mencapai dasar lubang.setelah
itu,lubang tanam ditutup dengan menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang
hingga kedalaman 5-10 cm dari permukaan tanah,sehingga lubang tanaman tidak
tertutup semuanya.lubang tanam yang tersisa sekitar 5-10 cm tersebut nanntinya
akan digunakan sebagai kantong air bila mana di lakukan penyiraman atau ketika
terkena air hujan.pada tanah yang kurang bagus semisal bekas area tamban,bila
perlu tanah penutup lubang tanam didatangkan dari tempat lain (dengan
menggunakan tanah yang lebih subur)sekedar untuk memacu pertumbuhan awal jabon.
4. Pasang penopang batang tanaman yang bisa dibuat daei
bilah bambu yang di tancapkan pada tanah di dekat batang tanaman
5.
Sirami bibit
jabon dengan air secukupnya agar akarnya tidak goyah dan cepat beradaptasi
dengan media tanam yang baru.
.
5
BAB
IV
PEMBAHASAN MASALAH
Dalam bab ini dibahas(1)Sisi Ekonomis dan Kelebihan
Kayu Jabon.(2)Penyemprotan Pestisida.
4.1 Sisi Ekonomis dan Kelebihan Kayu Jabon
4.1.1 Tinkat
pertumbuhannya sangat cepat dan cepat di panen
Dibandingkan dengan jenis-jenis
kayu yang lain,kayu jabon merupakan jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat
dan cepat dipanen.pohon jabon sudah bisa dipanen ketika umurnya baru 5 tahun
dengan diameter batang sekitar 10 m, dan produksi kayu mencapai 240 M3/ha.
Bahkan untuk bahan baku pulp dalam industri kertas, jabon sudah bisa dipanen
ketika baru berumur 3 tahun.Sebagai perbandingan saja, pohon jati baru akan
ditebang ketika usianya mencapai 25/35 tahun.Itu artinya, waktu yang dibutuhkan
untuk memanen pohon jabon kurangg dari seperlima waktu untuk memanen pohon
jati.
4.1.2 Kayunya mempunyai berbagai kelebihan
Kelebihan kayu jabon antara
lain tidak mudah rusak dimakan serangga, mudah dikeringkan,permukaan kayu
halus,mudah dipaku maupun dibor,dan juga tingkat susut kayu bila dikeringkan
termasuk rendah. Selain daya tumbuhnya yang sangat cepat,tingkat kelurusan batangnya juga tinggi,batangnya silinder,dan cabang
yang ada pada masa pertumbuhan akan rontok dengan sendirinya ketika pohon
meninggi. Warna kayunya putih agak kekuningan dan seratnya lebih halus. Dengan
segala kelebihan tersebut,kayu jabon bisa digunakan untuk bahan baku berbagai
produk kebutuhan sehari-hari mulai dari kerangka mebel/furnitur,kayu lapis,
batang .korek api,alas sepatu,papan,bubur kertas,pensil,papan pertikel,dan
lain-lain.
4.1.3 Kayunya
cocok untuk elemen konstruksi ringan
Dengan tingkat kepadatan
kayunya yang rendah, yakni 0,47 g/cm3 pada kadar air 15% maka kayu
jabon tidak kuat menahan beban berat sehingga tidak cocok digunakan sebagai
penyangga dalam kontruksi bangunan berat. Namun, kayu jabon justru diburu
karena cocok digunakan untuk elemen konstruksi ringan seperti rusuk pada atap
dan daun jendela, hingga kerangka mebel.
6
4.1.4 Sangat
bagus untuk bahan baku pulp
Karena bobot jenis kayunya
rendah yakni 0,42, kayu jabon justru sangat bagus untuk bahan baku pulp.
Sebagai catatan, kayu yang cocok sebagai bahan baku pulp adalah kayu yang
memiliki bobot jenis pada kisaran 0.3-0,8. Kayu dengan bobot jenis rendah
menghasilkan rendemen pulp tinggi. Dengan bobot jenis 0,42, jabon cocok sebagai
bahan baku pulp.
Apalagi kandungan
selulosanya tinggi: 52,40% dengan panjang serat medium. Sebagai catatan,
semakin tinggi kadar selulosa dan semakin panjang seratnya, maka akan bagus
sebagai bahan baku pulp. Untuk bahan baku pulp, jabon sudah dipanen pada umur
4-5 tahun setelah tanam.
4.1.5 Sangat
bagus untuk bahan baku plywood atau
kayu lapis
Kayu yang layak sebagai
bahan baku kayu lapis adalah apabila bentuk batangnya silindris, tinggi batang
bebas cabang minimal 5 meter, diameter batang minimal 15 cm, arah serat lurus,
dan kerapatan kayu alias bobot jenis 0,4-0,7 g/cm3.
Syarat lainnya adalah batang
kayu mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, dan bebas cacat mata kayu.
Kebetulan sekali, kayu jabon memenuhi semua kriteria tersebut.
4.2 Penyemprotan pestisida
Untuk menanggulangi serangan
hama dan penyakit, jabon harus di semprot dengan pestisida secara aktif per 1
atau 2 minggu sekali terutama dalam 2-4 bulan pertama penanaman, di mana daun
jabon masih sangat sedikit. Di atas umur tersebut, tanaman jabon sudah
mempunyai daun banyak sehingga penyemprotan pestisida tak perlu lagi dilakukan
sebab tanaman sudah tinggi sehingga sulit untuk dilakukan penyemprotan. Selain
itu, pada umur tersebut daun jabon tak akan habis dimakan hama-sebagai contoh
ulat daun-sehingga cukup untuk mencukupi proses pertumbuhannya.
7
BAB
V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Ya, itulah segudang
keistimewaan dari jabon yang sangat menggiurkan. Dengan semua keistimewaan
jabon yang juga belum disebutkan, berbudidaya jabon merupakan pilihan tepat
dalam berinvestasi. Tidak hanya menghasilkan banyak keuntungan, anda juga dapat
membantu menjaga keseimbangan alam, karena panen jabon tidak sama dengan
menebang pohon. Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah berbudidaya jabon.selamat
berinvestasi dengan cepat memanen jabon.
5.2 Saran
Ø Belajar adalah proses dimana orang tidak paham menjadi
paham. Jika ingin memahami suatu hal, maka kuncinya adalah belajar.
Ø Kepada siswa-siswi SMA N 1 LEMPUING JAYA tingkatkanlah
dan tanamkanlah rasa semangat belajar untuk meraih cita-cita agar mampu
bersaing dalam hal apapun di Era-Globalisasi ini.
8
BAB
VI
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Departemen
Kehutanan. 1994. Pedoman Teknis
Penanaman Jenis-jenis Kayu Komersial.
Bowyer, J.L., R. Shmulsky & J.G. Haygreen. 2003. Forest Product and Wood Science: An
Introduction. 4th ed. Iowa: Iowa State Press.
Departemen Kehutanan RI.
1986. Sejarah Kehutanan Indonesia II-III.
Departemen Kehutanan. 2009. Statistik Kehutanan Indonesia Tahun 2008. Jakarta.
Dumanauw, J.F. 1990. Mengenal Kayu. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Heyne, K. 1988. Tumbuhann
Berguna Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.
Martawijaya, A., dkk., 1981. Atlas Kayu Indonesia, Jilid. Dephut, Balitbang Kehutanan, Bogor.
Pandit, I.K.N dan H. Ramdan. 2002. Anatomi Kayu: Pengantar Sifat Kayu Sebagai Bahan
Bangunan. Bogor: Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB.
Pratiwi.”Prospek Pohon Jabon Untuk Pengembangan Hutan
Tanaman”, Buletin Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Vol. 4 No. 1.’ Tahun
2003. Balitbang Kehutanan, Dephut, Jakarta: 2003.
Redaksi Trubus. 2010. Jabon Jagoan Kayu Produktif, My Potential Business. Jakarta:
Trubus Swada.
9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar